Sandi

Aku menapaki kegetiran ketika hangat matahari memeluk bumi di bulan juli
Di sekitar lorong cahaya ilusi dan suara bising mesin-mesin pencetak
Ketakutanku sembunyi di tiap hembus nafas
Saat aku melafaskan kesucian-NYA dan kebesaran-NYA
Serta mengucap rasa puji dan syukurku hanya untuk-NYA dalam sanubari

Ketika waktu mulai mendekati sepertiga senja
Sekilas tatapan mataku tertuju pada sebuah wajah
Yang berbalut jubah suci dari sebuah ruang di arah jam dua dari tempat ku duduk sendiri
Hanya sekali aku terbungkam bisu, ketika menatap keindahan wajah itu
Rasanya seperti matisuri dan berbaring di tengah-tengah berhektar-hektar taman bunga

Ada jarak antara imajinasi dan pencapaian insani
Yang hanya dapat dijembatani oleh kerinduan
Andai musim salju bisa berkata, aku tak peduli
Hanya musim semi yang singgahi sanubariku ketika itu

Aku tahu suara kehidupan dalam diriku tak mampu mencapai telinga kehidupanmu
Namun kedamaian batin senantiasa diam dan duduk menanti
Tiba-tiba seorang wanita dengan wajah melankolis menghampiri dan bertanya kepadaku
Tapi dipikiranku masih singgah wajah indahnya yang berbalut jubah suci dan keanggunan suaranya yang terus terlantun di telingaku

Kini kunikmati hujan di bulan oktober dengan resah sendu
Setiap tetes hujan yang jatuh di bulan oktober membijakan gelisahku dan meredamkan resahku
Manusia adalah manusia, tak dapat dipungkiri mereka ingin di cintai dan mencintai
Tersembunyi jejak-jejak indah yang singgah diantara bulan Juli dan Oktober

Sajakku ini akan terus hidup dan selalu merindukanmu
Walau ragaku tak dapat bersanding di sisimu
Namun kata-kataku akan terus mendo'akanmu
Do'aku agar engkau tetap selalu tersenyum
Tersenyum bahagia dalam keindahan
Karena cinta adalah sesuatu yang alami
Terbentuk dari perpanduan unsur ketentraman, kebahagiaan, kehangatan, dan kerinduan
Di tiap denyut nadi dan hembusan nafas
Memilikimu adalah sebuah anugrah bagiku sekaligus mimpi belaka
Namun kebahagiaanmu adalah kabar gembira yang membuat jiwa dan ragaku semakin bijak menapaki hidup ini



Sajak ini kutulis untukmu yang sedang dalam pelukannya


                                           Kamar Gelap #6  14 Oktober 2017
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages